Sabtu, 27 November 2010

ANGGUR KOLESOM DAN BIR BINTANG : antara prioritas hidup dan budaya


Anda tentu cukup familiar dengan minuman berlabel pada gambar tersebut. Salah satu label tersebut bila diminum dua seloki sehabis makan, Anggur Kolesom “Cap Orang Tua” akan cukup memberi efek tenaga kerbau untuk menjalani hari – hari kita yang membutuhkan tenaga ekstra. Terus terang aku tergerak menulis mengenai hal ini karena entah kenapa hari ini Aku dihadapkan pada gambaran – gambaran untuk memikirkan kembali masalah ini. Hari ini Aku melihat tiga anak kecil didepanku, kurang lebih usianya tiga tahun, bermain dengan peranan berpura – pura sebagai orang mabuk. Aku heran darimana mereka sedemikian fasihnya menirukan gaya orang mabuk, tentu saja ini adalah absorpsi daya ingat mereka yang layaknya spon dimana orang mabuk, entah itu di acara pesta atauapun pinggir jalan sudah demikian akrab dalam kehidupan mereka sehari – hari. Dalam perjalanan ke Kupang beberapa hari lalu Aku juga melihat dua truk tronton besar mengangkut sisa botol minuman keras dalam muatan mereka. Ketika istirahat di Hutan Camplong iseng kutanya, tiap berapa hari mereka mengangkut ribuan botol tersebut, soprinya menjawab “Kotong biasa angkut seminggu sekali sa! Yang be angkut ini cuma botol dari So’E Sa, belom dari Atambua atau TTU! jawab mereka. Dari analisis singkatku, ribuan botol minuman keras dikonsumsi hanya dari kota sekecil So’E.
Memang dalam setiap acara pesta, minuman keras adalah integrasi dari acara. Campuran BCA alias bir campur anggur dengan perbandingan dua botol  bir dan satu botol anggur kolesom adalah campuran favorit untuk setiap pesta ataupun kongkow – kongkow tua dan muda. Bila kantong agak cekak, “Habok” atau “Jenefer”  minuman sejenis arak biasa sebagai subsitusi untuk memberi efek fly. Tak heran bila tindak kejahatan premanisme, perkosaan dan tindakan kekerasan lainnya kadang terjadi di kota kecil ini bila kebanyakan minum minuman keras.
Tapi yang lebih mengejutkan adalah sebuah survey yang pernah dilakukan oleh sebuah lembaga akademisi ternyata adalah minuman keras, rokok dan sirih pinang menempati tiga urutan teratas setelah rumah, kesehatan dan pendidikan anak. Sungguh sebuah ironi memang, betapa spesies yang bernama manusia masih belum bisa menentukan priotitas yang penting bagi hidup mereka.
Sebuah upaya penyadaran kritis memang perlu dilakukan, namun itu semua kembali ke masing – masing individu. Mungkin hal tersebut memang lebih dianggap sebagai prioritas, mungkin mereka memang tidak peduli..Entahlah!

Anggur Kolesom Cap Orang Tua

Jenis Rancangan: Label
Jenis Produk: Minuman kesehatan

Nama Produk: Anggur Kolesom Cap Orang Tua

Nomor Daftar Legal: MD. 10011007605

Visual Tampak: Background yang digunakan berwarna kuning terang. Di tengah-tengah label terdapat ilustrasi orang tua yang berjenggot, seorang gadis yang membawa botol, dan seorang anak yang membawa buah persik. Disamping kiri kanan ilustrasi terdapat gambar buah anggur dan ginseng. Sedangkan merek terdapat di bagian atas label dengan dasar berwarna merah dan font berwarna putih.


Produk ini diperuntukkan bagi laki-laki dengan komposisi terdiri dari hasil fermentasi anggur, karamel, gula pasir, spirit anggur(essence anggur), air, dan ekstrak kolesom. Selain itu secara kimia, "Anggur Kolesom" mengandung Kalsium dan Ferrum (zat besi), yang masing-masing sebesar Ca 28 mg dan Fe 0.8 mg. Kalsium memiliki khasiat untuk membantu perkembangan tulang dan gigi yang kuat sedangkan Ferrum berkhasiat untuk membantu pembentukkan sel darah merah.


Perjalanan di Indonesia berawal pada tahun 1948 ketika penerimaan masyarakat terhadap minuman kesehatan tradisional semakin meluas. Untuk memenuhi kebutuhan ini sebuah pabrik dibangun di Semarang, lalu di Jakarta dua tahun kemudian.


Sejalan dengan berkembangnya usaha dan kebutuhan masyarakat, pun membangun berbagai fasilitas produksi serta unit usaha baru, dimulai dengan pasta gigi dan sikat gigi dengan merek FORMULA.


Pada tahun 1985 membentuk holding company dengan nama ADA, singkatan dari Attention, Direction and Action. Di bawah bendera ADA pengembangan usaha dan diversifikasi produk pun terus berlanjut. Peningkatan kapasitas produksi yang terus menerus berlangsung dan bertambahnya produk yang dihasilkan membutuhkan tim penjualan yang solid. Untuk menangani dan menguasai jalur distribusi dalam penyebaran produk-produk ini, Manajemen menunjuk P.T. Arta Boga Cemerlang sebagai distributor tunggal di Indonesia. Penetrasi produk-produk ke pasar tradisional maupun modern ditangani dan dikelola dengan baik oleh Arta Boga Cemerlang.


Pada tahun 1995 ADA kembali berganti nama menjadi ORANG TUA. Merek ORANG TUA yang sarat nilai historis ternyata telah mengakar dalam masyarakat Indonesia, sehingga menjadi salah satu keunggulan dalam memposisikan dirinya di tengah masyarakat. Di lain sisi, kata ORANG TUA itu juga identik dengan minuman kesehatan tradisional yang sudah tertanam di benak konsumen. Oleh karena itu revitalisasi nama dan logo dirasa perlu dilakukan sejalan dengan strategi pengembangan bisnis yang memasuki bisnis consumer goods.


Label ini sangat mengandung unsur-unsur yang berasal dari China. Contohnya, background dominan menggunakan warna kuning dan merah. Kemudian karakter orang tua, gadis dan anak-anak yang menggunakan pakaian khas China.



Apa Kolesom itu??

LEBIH DEKAT DENGAN DAUN GINSENG


Kolesom Jawa (Talinum crassifolium) atau yang lebih populer dengan sebutan daun ginseng sebenarnya sudah lama kita kenal. Bahkan Anda mungkin sudah sering mengkonsumsinya dalam menu sehari-hari kita.Tanaman herba menahun bukan genus Panax seperti ginseng yang digunakan untuk obat-obatan. Daun ginseng ini adalah tanaman perdu yang tumbunya semi menjalar dan bisa mencapai tinggi 60 cm. Daunya oval berwarna hijau mengkilat. Berbunga majemuk dengan kelopak berwarna pink. Tanaman sangat mudah dikembang biakan, baik dengan biji maupun setek batang. Asal medianya gembur, cukup humus dan tidak tergenang air, tanaman ini bisa tumbuh subur. Kolesom jawa juga cantik di tanam dalam pot sebagai tanaman hias karena bentuk daun dan bunganya menarik.


Semua bagian tanaman ini bisa di makan, mulai dari akar hingga daunnya. Biasanya akarnya tanaman ini bisa mengembung jika dibiakan melalui biji. Banyak yang menfaatkan umbi tanaman ini untuk dikeringkan sebagai ramuan obat. Daunnya biasa dijual sebagai sayuran. Daun kolesom/ginseng sangat cocok ditumis, dibuat cah (dimasak dengan sedikit air) atau sebagai campuran sayur bening/sup. Rasanya lezat dengan tekstur lembut dan sedikit berlendir. Mengolah sayuran ini harus menggunakan api besar dan cepat karena waranya akan berubah menjadi kehitaman jika terlalu lama di masak.


Belum ada penelitian tentang manfaat kolesom, namun secara turun temurun akar dan daunya dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh. Sejauh ini baru diketahui bahwa di dalam akar kolesom mengandung zat aktif seperti saponin, flavonoid dan tanin. Yang pasti bagian daun mengandung vitamin A yang cukup tinggi, serat dan beragam mineral penting lainnya.